Minggu, 04 November 2018

Di Kala Senja Itu


ugahari
/uga·ha·ri/
adjektiva klasik
   1 sedang; pertengahan;
   2 sederhana;



Di kala senja
Matahari mulai menyembunyikan sinarnya
Deru ombak seakan ikut memberitahu
Hari ini sampai di sini

Hari ini bukanlah hari yang bermakna
Hari ini bukan juga hari yang berkesan
Hari ini ...
Seperti hari biasanya
Hari di mana kamu ceritakan semua hal
Hari di mana tawamu seindah langit senja itu
Hari di mana kita tertawa bersama terhadap semua hal kecil

Di kala senja
Saat matahari mulai ditelan gelapnya malam
Saat air laut mulai menyapu kecil setiap langkah kaki
Saat itu aku tahu
Di sinilah semua cerita bermula

Ku balik halaman demi halaman
Tentang cerita yang tak berujung
Tentang cerita yang tidak begitu istimewa
Tentang cerita yang tidak diketahui siapapun
Cerita kita berdua

Hari ini untuk kesekian kalinya
Aku tersadar
Bahagia itu sederhana
Sesederhana saat aku menatap matamu
Sesederhana mendengarkan semua ceritamu
Dan sesederhana melihatmu tersenyum
Di kala senja


Minggu, 22 Februari 2015

3

     "Jadi, hari ini kau akan mengajakku ke mana?" tanyaku sambil membereskan bukuku
"Kau akan segera mengetahuinya" katanya sambil tersenyum kecil
"Kau terlihat seperti penculik saat menatapku seperti itu, kau tahu?"
"Benarkah? Sepertinya aku memang akan menculik putri Mrs.Georgia siang ini"
Aku hanya melotot memandangi dia. Dia hanya tertawa seakan sedang memberiku lelucon
"Itu tidak lucu, sungguh"
"Baiklah, maafkan aku, Blaire. Ayo kita pergi ke tempat makan favoritku" ucapnya sambil menarik tanganku. Aku hanya menatap tangannya yang menggenggam tanganku. Belum pernah selama ini tanganku digenggam oleh seorang laki-laki yang baru ku kenal kemarin. Tapi anehnya, tidak ada perasaan takut ataupun janggal pada diriku. Akupun menatap wajahnya, ragu, dan penuh kebahagiaannya. Oh, kuharap aku bisa mendapatkan kebahagiaan sepertinya.

2

      Bel pulangpun berbunyi. Aku segera membereskan buku-bukuku ke dalam tas. Saat aku berdiri, aku tertahan oleh sebuah tangan yang menggengamku. Mike.
"Ups, maaf" katanya melepaskan pegangannya, setelah aku menatapnya tajam, "aku hanya ingin minta nomor ponselmu"
"Mike, sungguh, ku kira ada suatu hal buruk" kataku memutar bola mataku. Akupun mengeluarkan kertas dan pulpen dan menuliskan nomorku
"Ini" ucapku sambil memberikan secarik kertas itu. Akupun memasukkan kembali pulpenku.
"Terima kasih, Ms. Georgia" katanya sambil pergi. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku melihat tingkahnya. Oke, satu lagi, sepertinya tidak semua anak-anak di kota Midwest membosankan, Mike sudah membantahnya. Akupun segera melangkahkan kakiku pulang, kurasa hari ini terasa panjang dan melelahkan, aku butuh istirahat.

1

     Bunyi pintu tua itu berderit saat aku membukanya. Membuat seisi kelas menatapku. Tatapannya seakan ingin menerkamku. Sial! Kenapa pintu ini harus berderit keras?
"Kau tahu ini pukul berapa, Ms.Georgia?"
"Oh, tentu, Mam, pukul 08.05"
"Kau tahu apa artinya itu?"
"Ya, hari pertama sekolahku sebagai murid baru hancur karena 5 menit waktuku yang terlambat"
Mrs.Hillary hanya tersenyum menatapku. Sekilas aku melihat laki-laki di pojok sana tersenyum melihatku. Entahlah, ku rasa dia tersenyum mendengar jawabanku seperti itu.
"Baiklah, silahkan duduk" Aku pun menduduki bangku yang masih kosong.
     Ya, ini hari pertamaku bersekolah di Middle West High School. Aku pindah karena orang tuaku akan bertugas di sini selama 3 tahun. Ya, aku meninggalkan kotaku California menuju Midwest. Entahlah, aku tak begitu menyukai kota ini. Terlihat begitu flat, datar, tidak seperti di California. Bahkan aku berani bertaruh anak-anak di sekolah ini akan membosankan.

Sabtu, 06 Desember 2014

Jangan Jadikan Kami Budakmu

Katanya ini zaman revolusi
Tapi malah membuat kami pucat pasi
Katanya demi kemajuan pendidikan
Tapi malah membuat kami kelabakan

Selama matahari bersinar
Kami bekerja sebagai budakmu
Saat bulan menggantikan matahari
Kau masih membebankan kami

Hingga lelah diri ini
Ingin pergi namun tak mungkin bisa
Ingin mengakhiri namun tak mampu
Hanya pasrah dan terus menjalani saja
Yang bisa ku lakukan

Sabtu, 22 November 2014

Um...

Aku terdiam
Menatap langit di atas sana
Terbayang semua kejadian itu
Di bawah rintik hujan sore

Masih terdengar derap langkah sepatu di lapangan sana
Ku dengar suara tapak kaki menuruni tangga
Aku masih berdiri terdiam
Merenung...
Bersama air hujan yang mewangi membasahi tanah

Semua seperti adegan-adegan yang diputar ulang
Terkadang aku tersenyum dan ingin mengingat ulang
Terkadang aku tertunduk dan menutup mata
Berpikir betapa bodohnya diriku ini

Rabu, 08 Oktober 2014

Pencapaian?

Hari ini
Aku membuka mata
Menatap sekeliling
Akupun menutup mataku kembali
Merasakan hembusan angin
Saat aku membuka mata
Aku tersenyum...

Menyadari...
Bahwa semua ini nyata
Bukan (lagi) mimpi
Bukan (lagi) sekedar ucapan angan

Aku...
Berdiri di sini...
Bukan hanya sekedar berdiri
Aku berdiri atas segala mimpi dan cita
Dan juga kehendak-Nya