Minggu, 22 Februari 2015

2

      Bel pulangpun berbunyi. Aku segera membereskan buku-bukuku ke dalam tas. Saat aku berdiri, aku tertahan oleh sebuah tangan yang menggengamku. Mike.
"Ups, maaf" katanya melepaskan pegangannya, setelah aku menatapnya tajam, "aku hanya ingin minta nomor ponselmu"
"Mike, sungguh, ku kira ada suatu hal buruk" kataku memutar bola mataku. Akupun mengeluarkan kertas dan pulpen dan menuliskan nomorku
"Ini" ucapku sambil memberikan secarik kertas itu. Akupun memasukkan kembali pulpenku.
"Terima kasih, Ms. Georgia" katanya sambil pergi. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku melihat tingkahnya. Oke, satu lagi, sepertinya tidak semua anak-anak di kota Midwest membosankan, Mike sudah membantahnya. Akupun segera melangkahkan kakiku pulang, kurasa hari ini terasa panjang dan melelahkan, aku butuh istirahat.


     "Bagaimana harimu, Blaire? Ku rasa dari raut wajahmu hari ini hari keberuntunganmu" goda Ibu
"Kurasa begitu" jawabku singkat
"Oh, jadi, apa yang membuatmu merasa beruntung hari ini?" tanya Ibuku antusias. Bola matanya yang coklat membesar menunggu ceritaku
"Hm, Mike." Oh tidak, apa yang baru saja aku ucapkan? "Maksudku, hari ini aku berkenalan dengan salah satu murid di kelas, namanya Mike"
"Oh, Mike, jadi baru hari kedua kau bersekolah kau sudah memiliki pacar?" godanya
"Oh, Ibuuu... Tidak begitu, kami berkenalan, lalu dia menceritakan segalanya tentang Midwest, dari tradisi, penduduk, tempat-tempat, kepercayaan, pergaulan, dan lainnya. Diapun menceritakan keluarganya" kataku menjelaskan
"Sungguh? Kau sangat hebat dalam mencari teman kalau begitu"
"Aku rasa ini sindiran untukku" kataku menatap Ibuku sinis. Ibu pun tertawa dan meninggalkanku.
"Sudah sana mandi dan istirahat, makan malam akan siap 2 jam lagi."
"Ah, baiklah." Kataku sambil menuju ke kamar.

2 pesan belum dibaca. Akupun membuka handphone-ku.
Hi, Blaire. Besok kita akan pulang cepat. Aku berniat untuk mengajakmu berkeliling Midwest. Aku akan mengajakmu ke restoran favoritku. Kau bisa kan? -Mike
Oh ternyata Mike. Aku segera membalasnya
Baiklah. Kau yang traktir ya.
Akupun membuka pesan kedua. Dari Amanda.
Blaire, apa kabarmu? Bagaimana harimu di Midwest. Aku harap kau dapat menikmati suasan barumu di Midwest. Jangan lupakan aku jika kau sudah mendapat teman-teman baru. Dan jangan lupa cerita denganku jika kau sudah dapat lelaki idamanmu. Haha.
Amanda, aku merindukannya. Aku kembali teringat California, Amanda, dan sekolahku di sana. Pasti sekarang sedang musim perlombaan kriket. Oh, ternyata aku benar-benar merindukan semuanya. Aku membalasnya.
Amanda! Aku sangat merindukanmu, dan juga California. Ku harap aku dapat kembali ke sana. Midwest tidak semenyenangkan California. Aku berharap ini tidak akan berlangsung lama. Mana mungkin aku akan melupakanmu? Oh, aku sedang malas untuk memikirkan laki-laki. Titip salamku pada orang tuamu ya!
Akupun menutup handphone-ku, namun ada pesan masuk yang membuat handphone-ku bergetar.
Baiklah, khusus untuk pendatang baru Midwest.
Aku hanya tersenyum menatap balasannya. Akupun meletakkan handphone-ku di sampingku. Dan aku menatap langit-langit kamarku yang terbuat dari kayu maple dengan ukiran abad 20. dan lampu yang menggantung indah. Aku menenggelamkan diriku dalam-dalam. Aku berharap cepat atau lambat aku bisa mencintai Midwest.
"Blaire, makan malammu sudah siap!" teriak Ibu dari bawah. Akupun segera turun. Di sana sudah ada Ayah dan Peter, kakakku. Aku menatap meja makan. Ada daging asap, salad, ikan tuna dengan mayonaise, dan lemon tea. Sungguh makan malam yang lezat! Kamipun bercerita mengenai hari kami. Dan saling bercanda tawa. Hingga saatnya selesai, kamipun kembali ke kamar. Menutup hari kami masing-masing dengan senyuman dan siap untuk memulai hari esok yang penuh dengan kejutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar